Seorang anak pemulung bertemu dengan anak pemilik perusahaan. Anak bos ini dengan senang berkenalan dan memberikan burger kepada anak pemulung tersebut. Burger yang sangat enak dan besar. Dengan senang anak pemulung ini makan dengan lahapnya terasa begitu enak, kenyang dan puas sekali. Tidak pernah ia rasakan burger seenak ini sebelumnya. Sampai dirumah anak pemulung ini ingin meminta pitza dengan orang tuanya sambil merengek dan marah karena ingin dibelikan burger tetapi apa daya karena keluarga tidak mampu untuk membelikan burger itu maka anak ini semakin merengek dan marah. Hatinya kecewa karena orang tuanya tidak dapat membelikan burger dan menilai dirinya betapa sialnya hidup didalam keluarga ini.








