Hidup kita seringkali tampak seperti tas plastik yang kelebihan “barang” yang suatu saat bisa robek. Tatkala kesibukan dalam keluarga, studi, pekerjaan, hobby bahkan pelayanan di dalam gereja membuat jadi stress. Hal itu memuncak ketika kesibukan-kesibukan itu dipicu oleh rasa “deg deg-kan”, cemas, kuatir akan kegagalan, akan janji yang mungkin terlewat, akan target yang tidak tercapai, akan kesempatan yang hilang, akan keadaan rugi, akan kehilangan teman atau akan ditinggalkan orang yang kita kasihi, akan disingkirkan dari lingkungan, akan kehilangan pekerjaan, dan masih banyak lagi kecemasan lainnya.








