Beberapa hari lagi, kita akan meninggalkan tahun 2021, artinya usia kita akan bertambah satu tahun lagi. Apa lagi yang bertambah atau bertumbuh dalam hidup kita? Mudah-mudahan pertambahan itu proporsional baik dalam aspek fisik, tetapi terutama dalam aspek mental, intelektual, sosial, dan terpenting spiritual!
Masa kecil Yesus sampai usia tiga puluh memang penuh dengan misteri, tetapi kita bersyukur karena Injil Lukas telah merangkumkan bahwa Yesus sebagai manusia mengalami pertumbuhan fisik yang sehat dan kuat, serta intelektual, mental, sikap, sosial, dan spiritual yang baik (ay. 40, 52). Salah satu bukti pertumbuhan Yesus adalah ketika di usia 12, Yesus diajak pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari Paskah. Menurut tradisi Yahudi, usia 12 dianggap dewasa dan boleh menjadi ‘anak Taurat’ yaitu layak membaca Taurat.
Pada saat itu Yesus menunjukkan kerohanian yang bertumbuh melalui kecintaan yang mendalam dan kerinduan-Nya dekat dengan Allah Bapa-Nya. Dalam diskusi dengan para alim ulama menyangkut hal-hal rohani dan jawaban kepada ibu-Nya terungkap bahwa Ia harus berada di dalam rumah Bapa-Nya. Pertumbuhan intelektual dan mental-Nya Yesus terlihat dalam jawaban berhikmat yang Ia berikan kepada para rohaniwan di Bait Allah. Sikap dan karakter-Nya pun tampak bertumbuh baik saat merespons kecemasan dan ketidakmengertian orang tua-Nya (ay. 50-51). Yesus memperlihatkan bahwa Ia tetap tunduk pada pengawasan dan pengaturan orang tua-Nya, sampai Ia dewasa. Yesus juga bertumbuh sehat dalam aspek sosial yang terlihat dalam relasi intim-Nya dengan Allah Bapa dan dengan sesama manusia.
Membaca kembali kisah Yesus di usia 12 tahun membawa kita untuk merenungkan kisah tentang hikmat yang dimiliki-Nya. Hikmat itu bukan berasal dari didikan orang tuanya maupun system Pendidikan yang ada pada masa itu. Hikmat itu berasal dari Allah, Sang Bapa yang telah mengutus Yesus ke dalam dunia.
Selamat menyambut tahun baru 2022, tahun penuh rahmat dan pengharapan untuk bangkit dan pulih dari segala luka dan keterpurukan. Hikmat dan kasih Tuhan Yesus senantiasa beserta kita.
Pdt. Adi Cahyono








