Bacaan I : Yeremia 23:23-29
Mazmur : Mazmur 82
Bacaan II : Ibrani 11:29-12:2
Bacaan Injil : Lukas 12:49-56
Tema khotbah ini merupakan judul dari makalah Pdt. Eka Darmaputera pada acara Studium Generale STT Jakarta 29 Januari 1993 untuk memperingati tiga tahun meninggalnya T.B. Simatupang. Judul lengkap makalahnya adalah "Kehadiran Kristen di Indonesia: Sebuah Analisis dan Penilaian." Eka, mengutip T.B. Simatupang, mengatakan bahwa kehadiran kita (baca: Kristen) ikut menentukan tetapi juga ditentukan oleh kehadiran kelompok-kelompok yang lain yang ada di dalam masyarakat. Kelompok yang dimaksud secara berurutan adalah rakyat banyak (masyarakat), umat Islam, dan birokrasi kekuasaan.
Jika kehadiran kita saling menentukan, relasi dengan yang lain menjadi penting. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana relasi kita dengan yang lain? Secara ringkas, dengan mengambil contoh relasi dengan kelompok masyarakat, Eka Darmaputera mengatakan, "Saya harus mengatakan bahwa pada umumnya gereja-gereja kita, lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi kita, gerakan-gerakan keumatan kita, belum atau tidak berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak" (Martin L. Sinaga dkk. (peny.), Pergulatan Kristen di Indonesia: Teks-teks Terpilih Eka Darmaputera, h. 303-311).
Pernyataan Eka Darmaputera mungkin tidak terlalu mengejutkan. Kehadiran gereja sering kali masih terpusat pada diri sendiri. Dalam bahasa iklan, kehadiran kita sebagai gereja itu dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Padahal, Tuhan menghadirkan kita untuk berperan bagi kehidupan. Penjelasan Tata Gereja alinea 12.3 mengatakan, "GKI, bersama dengan gereja-gereja lain, kelompok-kelompok masyarakat dan pemerintah, berperan serta dalam pembangunan nasional... Dukungan, keterlibatan dan partisipasi tersebut harus diwujudkan dengan sikap terbuka, positif, kritis, kreatif, realistis, dinamis, dan berpengharapan."
Menghayati kemerdekaan Indonesia, teks-teks Alkitab yang kita baca Minggu ini akan kita soroti dari sudut kehadiran. Pertanyaannya adalah kehadiran seperti apakah yang Tuhan ingin kita lakukan untuk berperan sebagai gereja dan orang Kristen di Indonesia?
(Disadur dari Buku Dian Penuntun Edisi 40)