Bacaan I : Kejadian 15:1-6
Mazmur : Mazmur 33:12-22
Bacaan II : Ibrani 11:1-3, 8-16
Bacaan Injil : Lukas 12:32-40
Umumnya manusia menilai segala sesuatu berdasarkan apa yang tampak oleh mata jasmani. Penilaian ini dapat melahirkan reaksi berlebihan atas suatu keadaan atau sebaliknya, bersikap masa bodoh. Ketika kesulitan datang, orang pertama akan takut secara berlebihan. Orang seperti ini akan menarik diri dan membangun tembok perlindungan serta menutup mata bagi kehadiran orang lain. Ini berbeda. dengan orang kedua yang bersikap masa bodoh. Ketika kesulitan datang, ia akan semakin apatis, skeptis, dan sama sekali tidak berniat mengubah keadaan. Kadang-kadang, orang seperti ini berharap akan timbul keajaiban, sementara ia pasif tidak berbuat apa-apa.
Iman Kristen mengajak kita memasuki sebuah peziarahan yang membawa kita tidak hanya melihat apa yang tampak oleh mata jasmani. Iman akan menuntun kita mampu meyakini bahwa hidup ini ada di dalam pemeliharaan Allah. Sementara itu, kita tidak pernah berhenti berkarya karena percaya hidup ini sangat berharga. Kita tidak dapat membiarkan hidup berlalu begitu saja. Meski demikian, kita perlu mengingat bahwa semua pencapaian di dunia ini bukanlah segala-galanya.
Kita tidak dapat membiarkan hidup berlalu begitu saja. Meski demikian, kita perlu mengingat bahwa semua pencapaian di dunia ini bukanlah segala-galanya. Kita tidak dapat meletakkan nilai hidup pada semua pencapaian karena pada hakikatnya semua itu tidaklah kekal. Di antara dua ketegangan antara berkarya dan menyadari bahwa karya kita tetaplah fana, kita dapat memberikan ruang bagi kekekalan. Artinya, semua karya kita seharusnya membawa kita pada nilai-nilai Kerajaan Allah yang kekal, melampaui apa yang kelihatan di dunia ini.
(Disadur dari Buku Dian Penuntun Edisi 40)








