Majelis Jemaat

Rayon

Komisi

Kelompok Kerja

Bacaan I : Amos 6:1a, 4-7
Mazmur Tanggapan : Mazmur 146
Bacaan II : 1 Timotius 6:6-19
Bacaan Injil : Lukas 16:19-31

Dari abad ke abad, kekayaan dan kemiskinan selalu menjadi persoalan yang menciptakan kesenjangan, ketidakpedulian, dan kecemburuan dalam hidup manusia. Kesenjangan tidak pernah dijembatani, malah dilestarikan. Ketidakpedulian tumbuh karena yang kaya enggan berbagi dengan berbagai alasan dan memandang yang miskin hanya bermalas-malasan. Kecemburuan muncul karena yang miskin sering diperlakukan semenamena dan akhirnya bermimpi menjadi orang kaya. Slogan "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin" tidak hanya menggambarkan realitas yang terjadi, tetapi juga menjadi isu sosial yang sangat sensitif. Berbagai macam persoalan sosial yang muncul di permukaan bumi bermuara pada kesenjangan antara kaya dan miskin. Jika ditinjau lebih jauh, kesenjangan kaya dan miskin bukan hanya isu sosial semata, melainkan juga masalah spiritual yang menunjukkan nilai-nilai yang dihidupi oleh orang beriman.

Gereja berada di tengah persoalan kesenjangan kaya dan miskin, sebab anggota jemaat berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang beragam.

Pengajaran dan penggembalaan harus menyentuh semua golongan, baik yang kaya maupun yang miskin. Keramahtamahan harus diberikan pada semua orang, tanpa terkecuali. Hanya dengan cara itu, gereja seba-gai persekutuan orang percaya, tidak melestarikan kesenjangan, tetapi menjembatani kesenjangan. Namun, faktanya gereja sangat berpotensi melestarikan kesenjangan itu. Misalnya, dengan lebih menyambut kehadiran orang kaya daripada mereka yang miskin. Bahkan, pengajaran yang menekankan kekayaan sebagai tanda orang diberkati Tuhan dan kemiskinan sebagai kutukan, bertumbuh subur. Gereja yang semestinya menjadi ruang perjumpaan dalam kesetaraan bagi semua orang, bisa dimonopoli dan didominasi oleh individu atau kelompok "penguasa." Keadaan ini telah berlangsung lama. Umat Israel dan gereja mula-mula menghadapi persoalan yang sama. Pengalaman umat Israel dan gereja mula-mula menunjukkan bahwa jurang yang tak terseberangi antara orang kaya dan orang miskin sangat berkaitan dengan masalah spiritual umat.

Bacaan leksionari Minggu ini mengungkap realitas terjadinya jurang pemisah yang tak terseberangi antara orang kaya dan orang miskin. Melalui seruan Amos, nasihat Paulus, dan perumpamaan Yesus, kekayaan dan kemiskinan ditempatkan sebagai persoalan spiritualitas yang ada dalam hidup umat Allah, bukan sekadar isu sosial. Dengan merenungkan bacaan hari ini, umat Tuhan dengan latar belakang sosial ekonomi beragam dapat menemukan refleksi iman yang mewujud nyata dalam laku hidup sehingga mampu menjembatani kekayaan dan kemiskinan.


(Disadur dari Buku Dian Penuntun Edisi 40)

Keluargaku Lingkunganku

 

Sub Tema Tahun Pelayanan 2025 - 2026

Jadwal Kebaktian

Sekolah Minggu :
Minggu Pukul 09.00 WIB

Kebaktian Remaja :
Minggu Pukul 09.00 WIB

Kebaktian Pemuda :
Minggu Pukul 11.00 WIB

Kebaktian Lansia :
Jumat Pukul 10.00 WIB

Kebaktian Umum : 
Minggu Pukul 06.30 WIB
Minggu Pukul 09.00 WIB (Hybrid)
Minggu Pukul 17.00 WIB

Facebook GKI Delima

Download Buku HUT 40 Tahun

 

Download Warta Jemaat

 

Download Liturgi Kebaktian