Bacaan I : Maleakhi 4:1-2
Mazmur Tanggapan : Mazmur 98
Bacaan II : 2 Tesalonika 3:6 -13
Bacaan Injil : Lukas 21:5-19
Ada dua godaan yang dapat menyesatkan orang-orang percaya dalam kehidupan imannya. Godaan yang pertama adalah kehidupan dalam masa tenang atau senang. Ketika hidupnya baikbaik saja, aman, sejahtera, pekerjaan lancar, bisnis maju, orang lupa kepada Tuhan. Seluruh waktu hidupnya dipakai hanya untuk kesenangan dirinya. Ia tidak lagi memiliki waktu ibadah, doa, dan persekutuan dengan Tuhan dan orang-orang percaya lainnya. Ia hanya fokus pada kemegahan hidup yang ia miliki saat itu. Ia bahkan lupa untuk memberlakukan firman Tuhan dalam hidupnya, sehingga justru menjadi pribadi yang menindas, menekan, dan mencelakakan orang lain. Ia berbelok dari Tuhan di dalam kemapanan dan kehidupannya yang baik. Ia hidup dalam kemegahan dunianya, bukan kemuliaan Tuhan-Nya. Ia lupa bahwa segala kemegahan dunia ini akan runtuh dan tidak kekal.
Godaan kedua adalah kesusahan. Kesusahan pun dapat membuat seseorang beralih dari Tuhan. Ada orang-orang yang sedang mengalami kesusahan justru meninggalkan gereja. Ia bahkan tidak lagi berdoa dan mendengar firman Tuhan. Kesusahannya yang besar membuat ia menentukan jalan hidupnya sendiri. Ia menggunakan kekuatan dagingnya untuk mencari jalan keluar dari kesusahannya. Pada akhirnya, kesusahan hidup melemahkannya dan ia pun meninggalkan Kristus. Ia lupa bahwa ia memiliki Tuhan yang berkuasa dan penuh kasih, yang menyertai dia sampai akhir hidupnya. Kesusahan membuat ia kehilangan iman, pengharapan, dan kesetiaannya kepada Kristus.
Apakah Saudara sedang berada di salah satu kondisi tersebut saat ini? Mungkin Saudara sedang melupakan Tuhan di dalam kesenangan dan keberhasilan hidup Saudara. Atau, Saudara sedang berpikir meninggalkan Tuhan karena kesulitan hidup yang sedang Saudara hadapi. Firman Tuhan dalam leksionari Minggu Biasa sebelum Minggu Kristus Raja ini sangat menarik untuk kita renungkan. Ia akan menolong kita untuk memiliki pemahaman yang benar tentang bagaimana melihat suatu kemegahan dan kesulitan hidup di dunia ini. Bagaimana seharusnya kita sebagai orang percaya hidup di tengah-tengah dua godaan duniawi tersebut? Bagaimana kita "tetap bertahan" di dalam kesetiaan kepada Kristus di tengah situasi dunia ini?
(Disadur dari Buku Dian Penuntun Edisi 40)








