Bacaan I : Yesaya 66:10-14
Mazmur : Mazmur 66:1-9
Bacaan II : Galatia 6:7-16
Bacaan Injil : Lukas 10:1-11, 16-20
Gereja itu misioner. Jika tidak misioner, gereja akan kehilangan makna keberadaannya di tengah dunia. Panggilan mengerjakan misi berasal dari Allah, bukan dari keinginan atau kehendak manusia. Ia menunjuk para utusan-Nya supaya hadir di tengah dunia untuk menyatakan isi hatiNya, yaitu kasih Allah terhadap segenap ciptaanNya. Atas dasar itu, misi gereja haruslah misi Allah, bukan misi tentang dirinya sendiri.
Pada Minggu Biasa ke-14 ini, firman Allah meneguhkan panggilan perutusan gereja. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" (Lukas 10:2). Ungkapan itu merupakan penggambaran yang disampaikan Tuhan Yesus bahwa sudah banyak orang merindukan kasih Allah, tetapi pekerja untuk memberitakan kabar baik belum cukup. Ada perbedaan mencolok di sini, yaitu tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, perlu minta pada Tuhan, Sang Empunya ladang, agar mengirimkan pekerja-pekerja (ayub 2b). Namun, ternyata meminta saja tidak cukup. Tuhan Yesus memerintahkan, "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Ini mengandung makna bahwa setiap orang sejatinya adalah utusan Allah.
Kata "kamu" di sini dapat dihayati sebagai sebuah penunjukan pada para pembaca Alkitab pada masa kini, yaitu umat-Nya. Setiap pengikut Kristus ditunjuk untuk diutus mengerjakan misi Allah di tengah dunia yang membutuhkan penyelamatan Allah. Sebagai pengutus, Allah tidak membiarkan umat-Nya berjalan dengan hampa, sekaligus melarang umat-Nya bergantung pada dunia ini. Ia tahu bahwa perutusan itu mengandung banyak risiko, ibarat anak domba yang diutus ke tengah-tengah serigala. Agar para utusan tabah, kuat, dan bersemangat, Tuhan Yesus memperlengkapi umat-Nya. Para utusan diminta untuk memercayakan hidupnya pada Allah saja. Pemberitaan firman hari ini mengajak umat supaya menjalankan tugas perutusan dari Allah dengan sukacita. Sukacita terbesar dalam menjalankan perutusan itu adalah karena namamu (kata namamu diganti dengan nama umat) terdaftar di surga (Lukas 10:20).
(Disadur dari Buku Dian Penuntun Edisi 40)








