Seharusnya sang bayi akan lahir enam minggu lagi, tetapi dokter mendiaknosis Whitney menderita kolesfasis, penyakit hati yang umum terjadi pada kehamilan. Dengan emosi bercampur aduk, Whitney dilarikan dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di sana ia diberi tahu bayinya akan diinduksi 24 jam mendatang!. Di bagian lain rumah sakit itu, ventilator dan peralatan lain yang dibutuhkan oleh para penderita CO-19 sedang disiapkan. Akibatnya Whitney akan dipulangkan. Ia pun memutuskan akan bersandar kepada Allah dan rencana-Nya, dan bersyukur, akhirnya dapat melahirkan bayi yang sehat beberapa hari kemudian.
Kedekatan kita pada Firman Tuhan dan hangatnya relasi kita dalam kehidupan seharihari akan membawa kita pada kenyataan akan karya Tuhan Allah dalam kehidupan kita khusunya pada saat-saat yang sulit.
Dalam kisah pernikahan di Kana dimana anggur sudah mulai habis sedangkan perta masih berjalan akan membawa konsekuensi dimana para pelayan akan dalam posisi dipersalahkan dan bahaya, tuan rumah menjadi malu.
Dalam kondisi yang panik Yesus ada disana dan merasakan kepanikan dan masalah yang ada. Tetapi kitab isa belajar bahwa:
- Tuhan Yesus tahu dan merasakan kepanikan dan masalah yang kita hadapi.
- Tuhan punya waktu dan cara yang tepat serta tidak bisa diintervensi atau diatur oleh siapapun manusia. Waktu Tuhan Yesus berkarya selalu ada dalam proses yang Tuhan sudah atur.
- Lakukan saja apa yang Tuhan Yesus perintahkan maka masalah sesulit apapun masalah akan dapat diselesaikan.
Tuhan Yesus ada dan tidak pernah tinggal diam namun merasakan dan berkarya. Tinggal kita mau ikut dengan benar atau tidak. Sola-Gracia.
Pdt. Ima F. Simamora








