“...orang-orang muda yang tidak bercela, elok rupanya, cerdas dalam berbagai kebijaksanaan, berpengetahuan luas, mengerti ilmu sehingga mereka cakap untuk mengabdi dalam istana raja, dan mengajar mereka tulisan dan bahasa orang Kasdim.”
(Daniel 1:4)
IQ-SQ-EQ merupakan istilah/ukuran untuk menggambarkan keunggulan pribadi seseorang agar bisa berprestasi dalam kehidupan ini atau mengemban tugas-tugas tertentu. Daniel dan 3 temannya adalah anak-anak muda yang memiliki spesifikasi tersebut di atas sehingga akhirnya mereka dipilih menjadi pejabat kerajaan Babel.Sebagai pengikut Kristus kita harus menjalankan peran sebagai garam dan terang dunia. Khususnya para kaum muda yang selalu mengikuti tren mode dan perkembangan teknologi informasi harus lebih peka dan tetap berkarya untuk menunjukkan identitasnya sebagai orang Kristen. Justru sebagai kaum muda yang bisa menggunakan multimedia semestinya bisa menjadikannya sebagai sarana pelayanan dan pekabaran Injil Tuhan.
Dalam Daniel 1:1-9, kita bisa melihat cara bangsa Babel mendidik mereka agar memiliki pola pikir Kasdim. Hal pertama yang Babel lakukan adalah memberi nama baru. Nama-nama Yahudi mereka diganti dengan nama-nama Kasdim. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya berubah menjadi Beltsazar, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Dan 1:6-7). Lalu menanamkan budaya dan nilai-nilai Kasdim kepada mereka. Dimulai dengan mengajarkan bahasa dan tulisan Kasdim (Dan 1:4). Pengenalan aksara Kasdim akan mempercepat penyesuaikan diri mereka dengan budaya Kasdim. Hal terakhir adalah mengubah gaya hidup para tawanan. Mereka diberi santapan dan minuman raja (Dan 1:5). Kerajaan Babel ingin mengubah identitas dan gaya hidup mereka.








