Bacaan I : Kisah Para Rasul 11 : 1-18
Antar Bacaan : Mazmur 148
Bacaan II : Wahyu 21 : 1-6
Bacaan Injil : Yohanes 13 : 31-35

Bacaan I : Kisah Para Rasul 11 : 1-18
Antar Bacaan : Mazmur 148
Bacaan II : Wahyu 21 : 1-6
Bacaan Injil : Yohanes 13 : 31-35
Gereja bagai bahtera di laut yang seram
mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Mengamuklah samudera dan badai menderu,
gelombang zaman menghempas dan sulit ditempuh.
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih.
Berapa lagi jauhnya labuhan abadi?
Tuhan tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak, Ya, Tuhan tolonglah.
“Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, "Ibu telah melayani kaum miskin di Kolkata, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh lebih banyak lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa gagal?" Ibu Teresa menjawab, "Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia ...." (dikutip dari www.sabda_ilustrasi .com).
Saat ini dunia terus berubah, bahkan perubahan itu bisa terjadi dengan sangat cepat. Namun kesaksian murid-murid Yesus pasca kebangkitanNya meskipun tidak berubah akan tetap relevan sepanjang zaman. Kita harus mencermatinya supaya dapat menemukan makna dan pesan penting tentang Kristus yang bangkit sehingga menjadi kesaksian yang relate bagi kehidupan masa kini.
Hari Minggu ini kita kembali memperingati kebangkitan Yesus dari kematian, biasanya disebut sebagai Minggu Paskah. Tentu sudah bukan hal baru bagi kita yang sudah menjadi orang Kristen. Pertanyaan reflektifnya, sudah berapa kali kita sungguh-sungguh mengalami perubahan sikap hidup sesudah merayakan Paskah? Sudahkah kita menjadi orang yang sama tetapi pribadinya memiliki cara pandang dan sikap hidup yang selalu diperbaharui?